Minggu, 25 November 2012

cheat winning eleven

ketika Lemparan jauh
sewaktu Bola out
tekan L2+R2+(A,A,K,SE,L)

untuk cheat Wasit Sabar pencet cheatnya ketika
Loding kick off
R2,R1,L2.L1,SEL

fungsi cheat Supporter lebih banyak
waktu untuk menekan cheat Loading kick off
A,A,A,R1,R1,L2,SE,L,L,L

fungsi cheat Vitalitas nambah
waktu menekannya Loding formasi
SEL3x,K,K,SI,R2,R1,L2,L1,SE,Ll,K,SI

cheat Semangat tinggi
waktu Loding kick off
Ll2,L1,K,K,SE,SE,Ll,L

6.Lari lebih cepat
Bawa bola
L,K,SI,R1,R2,L2,Ll,Ll,SI

7.Tendangan keras
Bola mati
K,K,K,K,K,L,K,L,K,L,K,L,L

8.Cidera dan sembuh
Pemain keluar
L2+L1,SE,L,SE,L,SE

9.Akurasi plus
Loding formasi
K,A,K,A,K,A,K,A

10.Tackling maut
Bola mati
SEL,A,L,A,L

11.Wasit buta
Loading kick off
KI,K,KA,KI,K,KA,KI,K,KA

12.GK lemah
Loding kick off
SEL+L1,KA,KA,KA,KA,SE,SE

13.Bola berat
Bola mati
SEL+A,B,K,K,L,A,A

14.Blank layar
Loading free kick
90%
R1+L1

15.Heading kuat
Cornel
K,A,SEL+SE,K,K,SE

16.Tendangan gledeg
Bawa bola
R2+K,K,K,A,A,RI,LI,K,K

17.Icon fress
Loading formasi
R2+SE

18.No penalty
loading freekick
A,A,A,B,K,L,SEL

19.Tendangan kipper gol
free kick
K,A,SI

20. Banana shot corner kick
nu nyepak kudu si beckam, pirlo jeung delpiero
L, belokeun ka arah gawang….pokona mah jajal wae ku sia.



Keterangan :
SI : Silang
SE : Segitiga
K ; Kotak
L : lingkaran
SEL : selec
A : atas
B : bawah
KI : kiri
KA : kanan
Koma (,) : tekan tombol bergantian
Plus (+) : tekan tombol bersamaan

untuk yang di cetak tebal tekan jangan d lepas

tugas sejarah


SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN MATARAM ISLAM


Kerajaan Mataram mulai berdiri tahun 1582, terletak didaerah Kota Gede sebelah tenggara kota Yogyakarta,  kerajaan ini dipimpin suatu dinasti keturunan Ki ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan yang mengklaim masih keturunan penguasa Majapahit.
Asal usul kerajaan ini adalah berasal dari sebuah kadipaten dibawah Kesultanan Pajang ( Sultan hadiwijaya),berpusat  di Bumi Mentaok  yang diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya  mengalahkah Arya Penangsang, selanjutnya Ki Ageng Pemanahan mulai membangun Mataram sebagai tempat pemukiman baru dan persawahan, akan tetapi kehadiranya didaerah ini dan usaha pembangunanya mendapatkan tanggapan penguasa setempat, misalnya Ki Ageng Giring, Ki Ageng Tembayat dan Ki Ageng Mangir. Akan tetapi ada sebagian pejabat yang memberi sambutan baik akan hal itu seperti Ki Ageng Karanglo, walaupun demikian Ki Ageng Pemanahan tetap melakukan pembangunan didaerah tersebut yang berpusat di Plered dan juga mempersiapkan strategi untuk menundukkan siapa saja yang mementang kehadiranya.
Tahun 1575 Ki Ageng Pemanahan meninggal dunia dan digantikan oleh putranya bernama Sutawijaya atau Pangerang Ngabehi Loring Pasar, selain beliau bertekad melanjutkan mimpi ayahandanya, dia pun bercita – cita untuk membebaskan diri dari kekuasaan Pajang, sehingga hubungan antara Mataram dan Pajang pun mulai memburuk hingga berujung peperangan. Dalam peperangan ini kerajaan Pajang mengalami kekalahan dan Sultan Hadiwijaya meninggal.
Kemudian Sutawijaya mengangkat dirinya menjadi raja Mataram dengan gelar panembahan senopati . ia mulai membangun kerajaanya dan memindahkan pusat pemerintahan di Kotagede.
Pada tahun 1590 kerajaan Mataram menaklukan Madiun, Jipang, Kediri  kemudian melanjutkan dengan menaklukan Pasuruan dan Tuban.
Sebagai raja islam yang baru beliau mempunyai tekad untuk menjadikan Mataram menjadi pusat budaya dan agam Islam, sebagai penerus kesultanan Demak.
Kerajaan Mataram Islam saat itu menganut system  Dewa – Raja. Yang berarti kekuasaan tertinggi mutlak berada pada Sultan.
Sultan Wijaya meninggal  dan dimakamkan diKotagede dan digantikan putranya bernama Mas jolang yang bergelar Prabu Hanyokrowati, pada masa ini tidak banyak mengalami kemajuan dikarenakan beliau meninggal karena kecelakaan saat berburu dihutan krapyak yang kemudian digantikan putra keempatnya yang bergelar Adipati Martoputro, akan tetapi karena Adipati Martoputro menderita penyakit syaraf  maka tahta beralih ke putra sulung Mas jolang yang bernama  Raden Mas Rangsang, pada masa ini kerajaan mataram mengalami kemajuan dan mengalami masa keemasan.
Setelah menaklukan Madura beliau mengganti “ panembahan” dengan “Sesuhunan ( sunan) kemudian  menggunakan gelar “Susuhunan Hanyakrakusuma” terakhir tahun 1640 sehabis dari Makkah beliau menyandang gelar “Sultan Agung Senopati Ing Alaga Abdurrahman “ dan beliau memindahkan lokasi kraton ke “Karta “ akibat terjadi gesekan penguasaan perdagangan antara Mataram dan VOC yang berpusat di Batavia.
Setelah Sultan Agung meninggal, digantikan putra beliau “Sesuhunan Amangkurat 1, beliau memindahkan lokasi kraton ke Pleret pada tahun 1647 tidak jauh dari “Karta”selain itu beliau juga tidak lagi menggunakan gelar sultan melainkan Sunan ( Sesuhunan atau yang pertuan )   pada masa ini kerajaan Mataram kurang stabil karena banyak ketidak puasan dan pemberontakan, pada masanya terjadi pemberontakan besar yang dipimpin oleh seorang bangsawan dari Madura bernama Trunajaya yang  akhirnya berhasil mengalahkan Mataram , Amangkurat 1 melarikan diri dan meningga dalam pelarianya yaitu di Tegalarum ( 1677 )sehingga mendapat julukan Sunan Tegalarum, kemudian diganti oleh putranya Amangkurat II , beliau bergabung dengan VOC untuk mengalahkan  pasukan Trunajaya dan akhirnya berhasil .
Dalam masa ini Amangkurat II sangat patuh kepada VOC sehingga menimbulkan ketidak puasan dikalangan istana dan akhirnya banyak pemberontakan terjadi lagi. Pada masa ini keraton Mataram dipindahkan ke Kartasura ( 1680 ).
Setelah Amangkurat II meninggal diganti Amangkurat III, tetapi VOC tidak senang dengan Amangkurat III karena dia menentang VOC sehingga VOC mengangkat Pakubuwana I sebagai raja, akibatnya Mataram memiliki dua raja dan inilah yang menjadikan perpecahan Internal, Amangkurat III akhirnya memberontak tapi akhirnya kalah dan ditangkap diBatavia lalu diasingkan di Ceylon,Srilanka.dan meninggal tahun 1734.
Kekacauan politik dari masa kemasa akhirnya dapat terselesaikan pada masa Pakubuana III  setelah wilayah Mataram dibagi menjadi dua yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Suarakarta  tanggal 13 Februari 1755, pembagian wilayah ini tertuang dalam Perjanjian Gayanti , perjanjian Giyanti adalah kesepakatan yang dibuat oleh pihak VOC, pihak Mataram( diwakili oleh Pakubuwana III) dan kelompok pangeran Mangkubumi. Nama Giyanti diambil dari lokasi penjanjian tersebut ( ejaan Belanda, sekarang tempat itu berlokasi didukuh Kerten , Desa Jantiharjo) ditenggara kota Karanganyar, Jawa Tengah, perjanjian ini menandai berakhirnya kerajaan Mataram yang sepenuhnya independen. Berdasarkan perrjanjian ini wilayah Mataram terbagi menjadi dua, wilayah disebelah timur kali Opak dikuasai oleh pewaris tahta Mataram yaitu Sunan Pakubuwana III dan tetap berkedudukan di Surakarta, sementara wilayah disebelah barat diserahkan kepada  Pangeran Mangkubumi sekaligus ia diangkat menjadi Sultan Hamengkubuwono I yang berkedudukan di Yogyakarta.
Perpecahan terjadi lagi dengan munculnya Mangkunegara ( R.M Said) yang terlepas dari kesunanan Surakarta dan Pakualaman ( P. Nata Kusuma) , dan keempat pecahan Mataram Kesultanan Mataram tersebut masih melanjutkan dinasti masing – masing , bahkan pecahan Mataram tersebut terutama kesultanan Yogyakarta masih cukup besar dan diakui masyarakat.



Dipenghujung abad ke-15, ekspansi bangsa Barat sangat mendominasi dan mereka beramai-ramai ingin menjajah dan menguasai Timur, terutama penjajahan  Barat Kristen, untuk menguasai Timur yang Islam.
Didorong nafsu ingin menguasai ekonomi dan mencari keuntungan besar, bangsa Eropa berlomba-lomba pergi ke Timur, terlebih lagi setelah Columbus menemukan Amerika dan Vasco Da Gama menginjakkan kaki di daratan India. Diantara bangsa Eropa yang sangat haus tanah jajahan adalah Portugis. Setelah mereka menduduki Goa di India, mereka melirikkan mata penjajahnya pada kerajaan-kerajaan kecil di pantai Utara Sumatera, seperti Kerajaan Jaya, Aceh Darussalam, Kerajaan Pidier, Pase, Tamiang dan Aron.
Untuk mencapai nafsu serakah, Portugis mengatur siasat untuk menyerang dari Negeri Malaka terlebih dahulu. Dari sana Portugis mengirim kaki tangannya ke daerah pesisir pantai utara sumatera, gunanya agar dapat menghasut masyarakat dari neger-negeri yang akan diincar agar terjadi kekacauan dan selisih paham diantara mereka, hingga pada akhirnya diantara mereka akan terjadi perang. Maka disinilah Portugis akan muncul sebagai juru damai. Apabila sudah berhasil menjadi juru damai, maka Portugis akan mudai menjejakkan kakinya di dalam negeri tersebut.
Dengan sendirinya Portugis akan dengan senang hati membantu, padahal tujuan sebenarnya adalah melakukan intevensi.
Apabila taktik adu domba masyarakat tidak berhasil, maka Portugis langsung melakukan agresi, yaitu melakukan kekerasan dengan penyerangan militer dan menduduki daerah yang diinginkannya, serta memaksa para raja yang telah menyerah untuk menanda tangani kontrak dagang dengan hak monopoli kepada mereka.
Di akhir abad ke-15 di awal abad ke-16, Portugis telah berhasil memaksakan kehendak penjajahannya kepada para raja di Pulau Kampai (Aru) Pase, Pidier dan Jaya. Dalam wilayah kerjaan-kerajaan kecil tersebut Portugis mendirikan kantor dagang dan menempatkan pasukan tentaranya.
Melihat dan mengetahui peristiwa tersebut, Panglima perang Kerajaan Islam Aceh, Ali Mughayat Syah memohon kepada ayahnya untuk meletakkan jabatan serta menyerahkan jabatan negara kepadanya.
Pada tanggal 12 Dzulhijjah 916 H (1511 M) Ali Mughayat Syah dilantik menjadi Sulthan Kerajaan Islam Aceh dengan gelar Sulthan Alaiddin Ali Mughayat Syah. Setelah resmi dinobatkan menjadi Sulthan, beliau bertekad untuk mengusir Portugis dari seluruh daratan Pantai Sumatera mulai dari Pulau Kampai (Aru) sampai ke Jaya.
Dalam pemikiran Ali Mughayat Syah, untuk mencapai cita-citanya agar berhasil mengusir Portugis, maka semua harus bersatu dan mustahil bisa berhasil selama kerajaan kecil yang masih berdiri sendiri masih membina hubungan dengan Portugis. Untuk itu, semua kerajaan kecil harus bergabung dengan kerajaannya agar menjadi kuat dan besar dan akan tercipta Angkatan Perang yang kuat dan disiplin (Angkatan Laut).
Begitu Ali Mughayat Syah dinobatkan menjadi Sulthan, beliau langsung memproklamirkan berdirinya Kerajaan Aceh Darussalam dengan wilayahnya yang meliputi Pancu sampai dengan Aru di Pantai Utara dan dari Jaya sampai Barus di Pantai Barat Sumatera dengan Ibukota Banda Aceh Darussalam. Guna terealisasi dan mencapai hasil yang maksimal, Ali Mughayat Syah segera mengambil tindakan cepat dan tegas. Beliau mengirim peringatan tegas kepada para raja di Jaya, Pidier, Pase dan Aru dengan maksud untuk segera mengusir Portugis dari negerinya masing-masing, kemudian bersatu menjadi sebuah kerajaan yang besar dan kuat.
Peringatan Ali Mughayat Syah tersebut adalah bertujuan baik, namun ditanggapi negartif oleh para raja tersebut, bahkan mereka semakin memberi keleluasaan kepada Portugis untuk menjalankan misi dagang dan penjajahannya. Sewaktu Ali menyampaikan niatnya untuk menyerang Kerajaan Jaya, ayahnya yang sudah tua melarangnya, karena masih ada hubungan saudara dan mereka adalah muslim. Tetapi Ali Mughayat Syah telah bulat tekadnya karena Portugis semakin kuat kedudukannya di Jaya.
Akhirnya, serangan mendadak dilakukan dalam waktu singkat, pasukan Portugis dan semua kaki tangannya di Jaya habis dihancurkan, dan Raja Jaya berikut Portugis lari ke Pidie. Di Pidie pun mereka dikejar oleh tentara Ali Mughayat Syah Pasukan Portugis di Pidie pun akhirnya dapat dihancurkan oleh tentara Ali Mughayat Syah. Dari Pidie pasukan Portugis bersama dengan Raja Jaya dan Raja Pidie melarikan diri ke Samudera Pase.
Pasukan Aceh (Ali Mughayat Syah) mengejar mereka ke Pase. Di Pase inilah Portugis mengalami kehancuran fatal, karena sebagian besar tentaranya terkubur di Pase. Akhirnya pasukan Portugis melarikan diri ke Malaka. Setelah selesai pengusiran Portugis, Ali Mughayat Syahkembali ke ibukota Kerajaan Banda Aceh Darussalam. Beliau mengangkat adiknya Lakseumana Raja Ibrahin menjadi Raja Muda untuk wilayah Timur, yaitu Pase dan Aru.
Lakseumana Raja Ibrahin syahid dalam pertempuran di Teluk Aru, dalam perang laut antara Armada Aceh melawan Armada Portugis. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 21 Muharram 930 H (30 November 1522). Setelah syahid,  Lakseumana Ibrahim digantikan oleh Meureuhom Jaya, yaitu ipar dari Sulthan Ali Mughayat Syah sendiri. Lakseumana Malik Uzair syahid pada bulan Jumadil Awal tahun 933 H.
Sesuai catatan sejarah, dari berbagai pertempuran laut, pasukan Aceh telah berhasil memporak-porandakan armada laut Portugis, dengan banyak gugurnya para perwira Portugis diantaranya tercatat, Lakseumana Joige De Baruto, gugur dalam pertempuran pada bulan Mei tahun 927 H, Simon De Souza, gugur dalam pertempuran pada tahun 934 H.
Setelah Lakseumana Malik Uzair syahid, Sultahn melantik Puteranya bernama Malik Abdul Qahhar, menjadi panglima perang untuk wilayah Timur dan merangkap sebagai Raja Muda di Aru.
Sulthan Ali Mughayat Syah mangkat pada tanggal 12 Dzulhijjah tahun 936 H, setelah beliau berhasil menyelesaikan program kerja utama, yaitu :
1.      Berhasil mengusir Portugis dari seluruh daratan dan kepulauan Aceh
2.      Berhasil meletakkan pondasi yang kuat bagi Kerajaan Aceh Darussalam
3.      Berhasil menciptakan bendera Kerajaan Aceh Darussalam, yaitu Alam Dzulfiqan, yang berwarna dasara merah, bulan bintang dan pedang berwarna putih
Perjalanan sejarah Kerajaan Aceh Darussalam mengalami masa-masa keemasan sejak Ali Mughayat Syah sampai pada masa Ratu Tajul Safiatuddin sejak tahun 916 – 1050 H (1511 – 1675 M). Sedangkan masa-masa kemunduran Kerajaan Aceh Darussalam adalah sejak pemerintahan Ratu Nurul Alam Naqiatuddin sampai pada pemerintahan Sulthan Alaiddin Muhammad Daud Syah, mulai 1678 – 1930 M.
Adapun Kerajaan Aceh Darussalam di masa puncak kejayaannya mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kerajaan-kerajaan di pesisir pantai Barat Sumatera Utara mulai dari Daya, Melaboh, Tapak Tuan, Singkil, Barus/Sibolga, Banda Sepuluh, Aer Baugus, Pariaman, Padang,Natal, dan Indra Pura. Setiap negeri tersebut mempunyai sulthan sendiri.
Ke Pantai Timur Sumatera pengaruh Aceh Darussalam sampai ke Aru, Langkat, Deli, Serdang, Labuhan Batu, Bilah dan Panai, termasuk Kerajaan Siak di Riau, semuanya mempunyai raja sendiri.
Sedangkan ke Semenanjung Malaya pengaruh Kerajaan Aceh Darussalam meliputi Negeri Keudah, Parak, Trengganu dan Pahang. Bahkan Sulthan Iskandar Muda berasal dari Pahang dan juga Rtu Kamaliyah berasal dari Pahang. Kerajaan Aceh darussalam tidak ikut campur dalam sistem pemerintahan kerajaan yang ikut dalam federasi, karena masing-masing kerajaan kecil itu memerintah dengan sistemnya sendriri. Maka pihak Negara Barat sengat mudah menghasut, menfitnah dan mengadu domba diantara kerajaan-kerajaan tersebut dengan Kerajaan Aceh Darussalam, agar mereka – kerajaan kecil tersebut – bisa melepaskan diri dan terlepas dari pengaruh Kerajaan Aceh Darussalam

      
maksudnya
Daihatsu Xenia

Many people are interested in having one of the cars of 2 variant Daihatsu Xenia, its as good as you have both advantages and disadvantages mengetahuil car specifications. Clearly, the second variant (1,000 cc and 1,300 cc) both have good qualities, such as agile and modern. According Embay Sunaryo, Product Engineering Department Head of PT Astra Daihatsu Motor, physically, to the design of the body both types of cars are not much different, but if you see there are several different engine specifications you need to know before buying a car that you want. The difference was deliberately created Daihatsu fit the needs of the consumers.



Xenia 1,000 cc, 3-cylinder DOHC engines apply typically have a long stroke (bore x stroke = 72 x 81). Type, suitable for use to carry a heavy burden. Advantages long stroke with a fairly large output torque, and is supported by a multi-valve technology on this car makes 1,000 cc engine is powerful and responsive to sudden circumstances.

At DLI system (distributorless Ignition), with placement on each spark plug Igniter, very supportive during the process that produces complete combustion. DLI system is used In Xenia 1,000 CC. In addition, the application of the EFI technology the complete perfection EJ-DE engine, so it can improve the efficiency of fuel usage in the car and the release of exhaust gases into more friendly lingkungan.namun EJ-DE engine designed to anticipate the effects of the timing belt breaks. With EJ-DE engine, a broken timing belt, no effect on the machine or it will not damage the engine construction.
Car Reviews | Car Pros Daihatsu Xenia

While Xenia berbasic 1,300 cc 4-cylinder using a multi valve. As variants of 1,000 cc, 1,300 cc capacity Xenia car also apply DLI and EFI so as to produce a large enough power even a small cylinder capacity.

Engine type EJ-DE and type K3-DE is also used in Daihatsu YRV. nothing wrong with this car is very supportive for users who are youthful and dynamic. Propeller choice in Xenia (1,000 cc and 1,300 cc) apply center bearing, so that the vibration caused by energy transfer very well damped.

Based on the rear-wheel drive, differential applied to the final gear ratio 5.571 to 1,000 cc, a minibus vehicle design with a strong appeal, and a final gear ratio of 5.125 is used for cars 1,300 cc.
apa?

tugas convers


Daihatsu Xenia

Many people are interested in having one of the cars of 2 variant Daihatsu Xenia, its as good as you have both advantages and disadvantages mengetahuil car specifications. Clearly, the second variant (1,000 cc and 1,300 cc) both have good qualities, such as agile and modern. According Embay Sunaryo, Product Engineering Department Head of PT Astra Daihatsu Motor, physically, to the design of the body both types of cars are not much different, but if you see there are several different engine specifications you need to know before buying a car that you want. The difference was deliberately created Daihatsu fit the needs of the consumers.
Xenia 1,000 cc, 3-cylinder DOHC engines apply typically have a long stroke (bore x stroke = 72 x 81). Type, suitable for use to carry a heavy burden. Advantages long stroke with a fairly large output torque, and is supported by a multi-valve technology on this car makes 1,000 cc engine is powerful and responsive to sudden circumstances.

At DLI system (distributorless Ignition), with placement on each spark plug Igniter, very supportive during the process that produces complete combustion. DLI system is used In Xenia 1,000 CC. In addition, the application of the EFI technology the complete perfection EJ-DE engine, so it can improve the efficiency of fuel usage in the car and the release of exhaust gases into more friendly lingkungan.namun EJ-DE engine designed to anticipate the effects of the timing belt breaks. With EJ-DE engine, a broken timing belt, no effect on the machine or it will not damage the engine construction.
Car Reviews | Car Pros Daihatsu Xenia

While Xenia berbasic 1,300 cc 4-cylinder using a multi valve. As variants of 1,000 cc, 1,300 cc capacity Xenia car also apply DLI and EFI so as to produce a large enough power even a small cylinder capacity.

Engine type EJ-DE and type K3-DE is also used in Daihatsu YRV. nothing wrong with this car is very supportive for users who are youthful and dynamic. Propeller choice in Xenia (1,000 cc and 1,300 cc) apply center bearing, so that the vibration caused by energy transfer very well damped.

Based on the rear-wheel drive, differential applied to the final gear ratio 5.571 to 1,000 cc, a minibus vehicle design with a strong appeal, and a final gear ratio of 5.125 is used for cars 1,300 cc.
      
Baca Manga Komik Naruto, One Piece, Bleach Indonesia